Senin, 20 Januari 2014



Oleh: Huzaifah Nuryadi Asmawi
Riyadh, PENANEWS– Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) Riyadh untuk Kerajaan Arab Saudi kembali mengadakan acara penyuluhan dan sosialisasi pencegahan penyalahgunaan Narkoba oleh Badan Narkotika Nasional (BNN). Acara diadakan di aula KBRI Riyadh pada tanggal 23 November 2013. Acara dimulai pada pukul 10.00 waktu setempat. Kegiatan dibuka oleh Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Saudi Arabia Drs. Gatot Abdullah Mansyur. Beliau menyampaikan bahwa bahaya narkoba dan obat  terlarang sudah sangat meresahkan generasi muda dan penyebarannya sangat beragam dan berbahaya. Beliau pun berharap dengan adanya acara ini, maka masyarakat Indonesia yang berdomisili dapat paham betul bahaya penyalahgunaan narkoba dan mengantipasi penyebarannya.

Pada acara penyuluhan dan sosialisasi pencegahan penyalahgunaan Narkoba ini dipaparkan oleh Drs. Gun Gun Siswadi M,si. Beliau menjelaskan berbagai jenis-jenis obat terlarang atau narkoba mulai dari heroin (putau), morfin, ganja (kanabis), mariyuana, hashis dan kokain.
Dalam acara kali ini dihadiri oleh perwakilan mahasiswa, pelajar, pekerja professional dan masyarakat yang berdomisili di kota Riyadh. Mereka tampak tertarik dan antusias dalam acara penyuluhan Narkoba kali ini. Selama acara berlangsung tidak segan-segan beberapa perwakilan Mahasiswa, Pekerja Profesional dan Pelajar menanyakan berbagai macam permasalahan yang berkaitan dengan obat terlarang atau Narkoba ini. Mulai dari penyebaran sampai jenis Narkoba itu sendiri. Bahkan efek atau akibat yang sangat jelas bagi para pengguna Narkoba.

Drs. Gun Gun Siswadi, M.si menjelaskan, ciri-ciri yang termudah mengenal p penggunaan narkoba ialah dilihat dari sikap dan sifat seseorang. Apakah dia dalam melakukan suatu hal tidak cepat letih. Dan ciri-ciri yang lainnya ialah bila seseorang selalu dalam keadaan resah dan tidak tenang dimanapun ia berada. Dalam pemaparannya, Drs. Gun Gun Siswadi, M.Si menampilkan video dua ekor tikus percobaan. Tikus pertama, disuntikkan narkoba dan tikus kedua tidak disuntikkan narkoba. Di saatt dilepas, tikus pertama saat mencari makan jalannya tidak teratur dan cenderung tergesa-gesa tanpa arah. Berbanding terbalik dengan keadaan tikuskedua, sangat teratur dan tenang tanpa tergesa-gesa. Pada akhir pemaparan beliau menyampaikan beberapa modus masuknya Narkoba di tanah air. Gun Gun berpesan agar tidak sembarangan menerima barang titipan dari orang tidak dikenal sebelum terbang ke Indonesia. Sebab bias jadi barang titipan yang tidak diketahui asal usulnya itu adalah Narkoba atau obat terlarang.

*Tulisan ini dimuat di Majalah Pendidikan PENA edisi 28 (Oktober-Desember 2013)

0 komentar:

Posting Komentar